Sabtu, 07 April 2012

*** KeCuPaN HuJaN ***




kecupan kecupan hujan merah dileher malam
mengukir kisah dibaliik pelukan hujan
ada sepasang kekasih yang menganyam gigil
ada penyair yang menderas getir

lampu lampu mengeras
nafas kabut memanas
alam mengusung melody
penyair menggigil dalam hujan puisi

suara batuk melompati sunyi sebuah genggaman
seerat imaji menghempas birahi
ada yg hendak disampaikan malam
seperti retakan kisah yang berdarah
seperti jiwa yang resah

kecupan kecupan hujan melumat dada
detak jam berhenti dalam puji
ketika getar janji mendebar pertemuan hujan
penyair menggigil dipinggir jalan

ketika kau tiba tiba menahan kata kata
diranum hujan tangan tangan kokohmu
menghentakkan tanya
seumpama ketulusan yang tak berdaya

kecupan kecupan hujan yang ranum
meminjam bahasa penyair
cinta tertahan doa doa dan airmata
meski puisi tetap agung dimaqamnya

"tak ada yang terluka dalam kisah sejati
kesetiaan mengguliti imaji
tak ada yang terluka dalam kisah sunyi
doa doa penyair menggenangi birahi puja puji "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar