Jumat, 19 Oktober 2012

*** AYAH ,, AKU RINDU ***





by : Sang Pengelana Sunyi



Sejenak netraku menerawang..
Menembus kabut kabut sunyi menjulang..
Jiwa bergemuruh..
Saat sejumput rindu pelan mulai bertabuh..

Aku termangu..
Netra sembab bibir mengisak tersedu..
Lidah kelu kaku diam membisu..

Jiwa merintih pelan pilu tergugu..

Masih ku ingat..
Senyum teduhmu begitu melekat..
Tiada mungkin ku lupa..
Petuah bijak mu tak lelah menyapa..

Ayah..
Rindukah engkau di sana..
Aku di sini tak pernah lelah berdoa..
Akan damai yang kan menyertaimu sepanjang masa..
Akan sebuah pinta..moga kita kan bersua di pintu surga..

Ayah..
Kadang aku rindu..
Ingin memapahmu seperti dulu..
Dan aku sangat rindu..
Ingin memeluk mu sepanjang waktu..

Ayah..
Kini aku tak lagi bisa melihat rupamu..
Kini aku tak lagi bisa mendengar suaramu..
Hanya rindang kamboja yang ku lihat di atas pembaringanmu..
Bersama wangi kembang kenanga di atas pusaramu..

Hanya dalam sujud padaNya aku berdoa..
Damailah selalu engkau di sisiNya..
Hingga tiba masaku berjumpa..
Di kehidupan abadi denganmu selanjutnya..


Kamis, 18 Oktober 2012

*** DALAM RESAHKU ***





by : Mutiara Kasih


Gemerisik dedaunan di beranda rumah depan
Diruang waktu penantian panjang yg semakin membisu
Sunyi merasuk dalam kalbu

Sepi,
Menyanyi menemani hening malamku

Desir lirih anilai belai
Menyapa rona yang semakin basah
Rintih hati tertelan pada di tengah gelapnya malam

Mencari setitik cahaya
Namun hanya dian yang menyala
Menatap asa yang terus tercipta

Namun dalam resahku
Jauh terbentang samudra
Mencoba kembangkan layar
Agar mencapai kepelabuhan

Walau banyak sekali rintangan
Terus dan terus melalui sampai diujungtepian
Gelombang yang menghantam dari luar
Dikit demi sedikit mengena kedalam

Resahku
Mampukah dikau meredam semua itu
Layar ini masih berkembang
Hingga sampai ketujuan

Pulau Penantian


*** SYAIR DI UJUNG SENJA ***







by : Jejak Jejak Tertinggal



Dan pada masa itu ..
kau telah menggoreskan guratan pilu di di wajahku..
Lalu hembuskan nada nada senyap yang terjamak..
Bisu di paruh waktu..

Hanya pekat temaram baluri kesendirian ku..

Ingin ku hempas pilu yang memamah rasaku..
Tapi aku tak bisa..
Terlalu erat rasamu membelenggu keraguanku..

Coba sejenak kau lihat..
Lalu kemudian engkau meraba..
Apa yang kau rasa..?
Bukankah indah pijarmu telah ranumi kelopak masaku..?

*** SEUNTAI SAJAK'KU ***





by : Ina Adriani




ingin ku tulis sajak di atas tanah basah
berhias gerimis bahkan kilat yg dasyat
biarlah jika kau tak mampu mendengar
bukan... bukan karna ku meragu
tapi inilah adanya diriku
bahkan jika kau tau
telah ku pahat rangkaian mimpi dibawah temaram langit
sebanyak udara yg kau hirup
sebanyak itulah rindu terbungkus rapi untuk'mu


sajak'ku memang tak sempurna
patah dan luruh dalam hening
kau tau, aku tak mampu menghapus
apa yg terlanjur tertoreh lewat kisah perjalan kita
diatas rel yg tanpa sadar terinjak oleh kaki yg kejam
jauh didasar lautan terbuang segala teriakkan lara
tapi biarlah... tak'kan lagi kubuka kisah itu
masa lalu yg adanya hanya membuat sesal
dan menyempurnakan sesak


bersiapkah kau cinta...
menyandingku dengan segala yg mungkin tak pernah kau mau
jika memang cinta adalah kata sederhana,
tak bisakah kau rajut hatiku dengan kesederhanaan dirimu
bersediakah kau cinta...
memaparkan rasa yg tak mampu terungkap, entah sampai kapan
yg aku tau, jika memang cinta bukan sekedar kata
tak sanggupkah sekiranya kau pendam rasaku dalam ruang hatimu


kau boleh bergembira karna duri memiliki mawar
atau mengeluh karna mawar memiliki duri
apapun itu cinta ,,,
adalah dua rasa berbeda menjadikannya satu makna yg hebat
sedih dan bahagia, tangis dan tawa, senyum dan kecewa adalah metamorfosa
layaknya daun yg menyampaikan sajak pada bumi
membawa aroma wangi bunga bercampur dengan nafas hutan padas
melalui bukit, mengisi jiwa yg kosong
bergegaslah kasihku ...
tak ada yg sempurna kecuali keagungan cinta'NYA
untuk mempertemukan kita pada satu waktu bahagia
jemputlah aku kasihku...
sekiranya disini sedia menanti cinta dengan segala cita'ku untuk kita
hingga lanjut usia ,,
dan selama kapanpun yg Tuhan kehendaki ..



Selasa, 16 Oktober 2012





seketika ,, sekelebat bayang itu
hadir kembali dipelupuk mata ku
dan menjelma serupa kamu
: kekasih ...

*** KAU PERNAH ADA ***





by : Sang Pengelana Sunyi


kau pernah ada ,,

tertulis rapi di buku diary..
tersimpan sepi di sudut hati..

Mungkin kau tak pernah tahu..
Ku selalu memandangmu di tataran jendela jiwaku..

Walau kadang ku ingin menyapa..
Namun ku takut kan kembali terluka,,


Biarlah kan kugenggam asa..
Walau ku tahu tak kan pernah bersua


*** ARTI HADIRMU ***








Meski kau jauh..
Ikatan batin itu kan selalu ada..
Dalam setiap sujudku padaNya..
Terselip namamu di penghujung doa..

Tersenyumlah..
Karenapun saat ini aku tersenyum melihatmu..
Meski sungguhpun tiada pernah aku melihat paras mu..

Namun kau telah menyapa lirih dinding langit hatiku..

Kau yang aku puja..
Bayangmu hadir tepiskan segala luka..
Memberi senyum kala gundah kian meraja..
Hingga ku riang lalui pusara masa..



*** KABAR KABARI ***





by : Syam Bayangan Uchiha




Siapa aku ?
Lupakah kamu...


Aku adalah kami, si anak negeri
Kini kemana anak negeri


: mati


Ya, kami mati di negeri sendiri
Terinjak kakikaki mereka yang berdasi
Ku titip suara padamu, wakil aspirasi
Jangan lantas, hanya pikirkan gaji


Aargh, pikirkan politik kian basi
Kesini, mari beraksi
Bersama kami, di perjamuan matahari
dan rasakan, detak erang tawa ini


Tatap wajah kami
Di binar mata, menyimpan harapan nanti
Jangan tertunduk pasi
Pucat dan ucap seribu janji


Tentukan detik dalam naskah
Wacana tanpa noktah
Jangan buat kami menanti
Atau kaki akan bergerak sendiri
Jangan hanya berbincang
Mulut kami bisa lancang


Merdeka...
Seperti simbolsimbol belaka


Cukup perlihatkan darah
Dari protes yang amarah


: buktikan


Ini aku, si anak negeri
Kabar tentang keberadaan ditanah pertiwi
Aku, dari kumpulan kami
Si anak negeri, terbakar matahari
Membelah wujud janji, adanya mimpi


*** HUJAN ***





by : Puri Indah Cahyani



ah, hujan malam ini
masih sama seperti kemarin

menghempas deras belukar rindu
namun tetap tak bisa membuka pintu hatimu


maka
kunikmati saja sentuhan rinainya

riung berpayung warna warni pelangi
menutupi remah gundahku yang tak mau pergi


lalu
kusisipkan rindu ini diantara derainya ....
berharap adanya sebuah sapa ...


*** AJARI AKU ***





by : Ina Adriani


Mampukah teriakkan histeris ini sampai pada dunia
tentang aku yg kehilangan kata-kata
bagai kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga
yg sejenak membuatku terlupa pada sajak-sajak mimpi yg pernah bersarang

Sanggupkah muram itu terlihat
tentang dia yg bersedih karna hati tersayat
laksana pepohonan yg tercabut dan rerumputan terbakar
menghalau puisi-puisi yg sempat bersuara

Ajari aku menjadi penulis hebat
sehebat engkau tawarkan mimpi dan aku meneguknya serasa anggur
Ajari aku bagaimana mengartikan rindu
seperti Ia menuntunku mengeja setiap abjad hingga terbaca
Ajari aku tentang sebuah arti cinta
tanpa dia harus menyuarakannya dengan lantang
Ajari aku memhami kehidupan
seperti nelayan mendayung perahunya untuk berlabuh
sesekali mengikuti angin laut
sesekali terhantam karang
sesekali pula tenggelam dan terdampar
Ajari aku yg tak tau apa-apa tentang dirimu
tentang apa artiku untukmu, dan tentang apa arti kita



"saat aku kehilangan inspirasi" :(


Senin, 15 Oktober 2012

*** AKU MASIH DISINI ***





aku masih disini
memahami tiap liriklirik mu
dan hanya namamu
yang slalu ku lantunkan dlm tiap doaku

aku masih disini
menunggu kehadiranmu
bercengkrama dibawah pohon akasia
serta berkidung cinta bersama

aku masih disini
menunggu rindumu
kala rintik hujan
turun membasahi bumi

dan aku akan tetap disini
menunggu mu datang
membawa mahar yang kamu janjikan
untuk meminang ku ...


Sabtu, 13 Oktober 2012

*** SEPASANG MERPATI MENANGIS ***





by : Syam Bayangan Uchiha


: dongeng kita tentang hujan
Aku tak tahu kenapa harus mencintai dan kenapa rasa itu harus ada
Aku mencintai tanpa sebab karena, dia ada begitu saja
Aku menghargainya sebagai perasaan yang diberikan oleh Tuhan
Dan yang aku tahu lalu aku jatuh cinta padamu…

Jangan takut aku akan terluka nanti
Biarkan aku menemanimu dengan cintaku yang seperti ini

Menghirup duri dari luka_luka hatimu
Hingga memar_memar biru berubah jadi senyum diwajah rindu
Cintai aku semampumu, takkan kupinta kamu mencintai seperti aku

Hujan pun senyap tanpa kata
Ketika kita berbicara tentang takdir dalam cinta
Kamu dan aku tak ada keinginan sedikitpun untuk menyakiti dan disakiti
Bila mendung itu harus ada, biarkanlah nyata
Rintik dihujannya yang beribu, membasah ditiap warna
Tak perlu menyesal pernah ada…

Maka biarkanlah aku mencintai seadanya cinta
Menjadikannya setetes kasih dan sayang
Pelita di kedua bola mata serupa cahaya
Menghapus duka menjadi sebait do’a…

Saat tangis terus saja membicarakan, apa benar itu sebuah takdir ?
Usahlah berpikir tentangku, hapus airmatamu
Biarkan aku dengan cinta yang masih melekat di dada
Hingga aku tahu mengapa aku mencintai cinta
Dan derasnya airmata biarlah mereda seiring masa…

Tanyamu, apakah kau akan dendam padaku ?
Tidak, dan biarlah wajah yang menengadah ini
: berkata..
“ Terimakasih atas hatimu dan terimakasih atas cintamu “
Jadilah kamu wanita yang kuat dan tegar, itu harapanku
Dan perjalanan kita biarlah menjadi indah disebuah makna bahagia



Jumat, 12 Oktober 2012

*** TOUCH YOUR HEART ***





by : Syam Bayangan Uchiha


Kehidupan ini keras, tapi tak cukup terbaca hanya dengan katakata
angkat tanganmu, saat kemurnian membelenggu nafsu
..." do'a dan berusaha ", lalu katakan aku bisa

apakah lupa? pada setiap pesanku berbicara

Entah harus bagaimana pembicaraan, setelah kata sapa pertama
jelaskan begitu panjang kadang hanya percuma
cukupkan ini, ketika debar khawatir hanya jadi ukiran terkilir

Jasadku tanah, kedua tanganku debu
sekali tiup terurai jadi abu
pada segaris takdir, engkau dan aku takkan mampu berpikir
memandang gurat tangan, keryit dahi menggambar angan tak bertepi

Lalu bukan aku dan bukan pula mereka
hanya kamu, disetiap kesungguhan kekata dalam do'a
mampu merubah apa yang tak bisa dirubah

Hentikan tangisan itu, setidaknya demi aku
memohonlah pada Tuhan, tentang jalan yang tak mampu aku buka
aku, kamu dan mereka sama
menginginkan bahagia disamping kita

Lihatlah, tapaktapak jalan luka
masih basah meski kemarau melanda
karena didada telah menjadi samudera kaca
teluk dari arus telaga hati yang pecah
: gerimismu

Ketuklah dikejujuran yang tak pernah berprasangka
dan aku yakin disetiap kesedihanmu
jalan bahagia pasti menunggu
karena Tuhan selalu bersama kita semua

DIA (Tuhan) tak pernah meninggalkan kita
maka sebutlah disetiap dasar langkah adalah atas namaNYA

Dan aku selalu bahagia dan kaupun harus bahagia... dan mulailah kejujuran dari diri sendiri, sebelum menadahkan tangan diujung pinta yang suci !

Jakarta, 10 okt '12_syam yang selalu tersenyum ^^



*** ARE YOU STILL THERE ..??? ***





by : Pycho Pretell Dwdw


Masihkah engkau di situ
Membaca tiap lirik yang ku punya
Masihkah tentang aku
Yang menjadi sebutan di bibir manismu

Masihkah engkau di situ

Menunggu uraian angin
Yang menyisir tiap helai rambutmu
Kala kau sebut aku sebagai pujanggamu

Masihkah engkau di situ
Membaca lembar-lembar rindu
Yang kutulis kala purnama datang
Sewaktu malam mengindahkan rembulan

Jika masih engkau di situ
Tunggulah aku di tepian harimu
Aku kan datang di hamparan ribuan ilalang
Saat pertemuan kita bermula